Motivasi

Menjadi Populer itu Berat

Hal ini sudah jamak diketahui. Menjadi populer memang berat. Ada banyak sisi yang bisa membuatnya demikian. Namun, ada satu sisi yang ingin diangkat di tulisan ini. Kaitannya ialah dengan kesiapan untuk diusik orang lain. Soal diusik, biasanya soal suka tidak suka. Bisa juga soal iri. Perspektifnya bisa begitu banyak. Misalnya, seorang penulis yang naik daun, […]

Menjadi Populer itu Berat Read More »

Lupa Tak Disimpan

Pernahkah anda menulis sesuatu panjang lebar udah jadi, apik dan ciamik. Ehh, malah tidak ke save. Saya baru saja mengalaminya. Mangkel kata orang jawa. Ide yang sudah di tulis sedemikian rupa hilang seketika. Apakah saya menyerah? Penginnya gitu, males mikir lagi. Hey, tapi tunggu dulu. Ingatan yang samar-samar itu saya masih mengingatnya. Ok, saya tulis

Lupa Tak Disimpan Read More »

Menjaga Kewarasan, Termasuk Mereka (Caleg) yang Gagal

Pemilu usai, suara-suara sudah terlihat kemana. Tinggal menunggu pengumuman resmi. Timses dan caleg yang tidak lolos akan kembali seperti sedia kala. Meski begitu, tak jarang yang sulit untuk melepaskan rasa sakit dan cemas akan kegagalan, sakit hati, gambaran hari esok, dan sebagainya. Hal tersebut tak lepas dari banyaknya cost selama perhelatan tersebut. Untuk menjadi aleg

Menjaga Kewarasan, Termasuk Mereka (Caleg) yang Gagal Read More »

Perkara Aku

Apakah aku sudah mulai pudar mengenali diriku sendiri, atau bahkan sebenarnya aku belum kenal sama sekali. Menjelang tahun yang baru tulisan ini sebagai salah satu bahan muhasabahku. Betapa banyak keliru yang berulang aku lakukan. Sudah berapa kali penyesalan dan kecewa kubuat sendiri. Sudah berapa banyak orang terluka karena polah tingkahku. Mohon maaf lahir dan batin,

Perkara Aku Read More »

Menyerah Pada AI? Tidak Juga

Ketika chat GPT mulai naik daun, saya coba untuk tidak menggunakannya. Tradisi “primitif” masih dilakukan. Mencari referansi di buku, jurnal, penelitian, dan seterusnya. Mbah Google (saya tidak tahu dianggap artificial Intelligence/AI atau tidak), adalah mesin yang biasa dipakai untuk menelusuri bahan-bahan tersebut. Seiring dunia yang yang menuntut serba cepat, akhirnya berimbas juga pada pekerjaan. Ketika

Menyerah Pada AI? Tidak Juga Read More »

Dunia Semakin Gila

Dunia memang semakin gila, itu versi saya. Lihatlah betapa semakin ke sini, pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi semakin hebat. Bukan hanya menyejahterakan manusia, tetapi juga berlaku sebaliknya. Lihatlah betapa banyak orang makin stres. Lihatlah betapa banyak orang minder, inferior, atau rendah diri (ada juga yang sebaliknya, terlalu narsis!). Lihatlah betapa banyak orang mulai membanding-bandingkan dirinya

Dunia Semakin Gila Read More »

Berbagi Resep Relaksasi

Ketika berhari-hari bunek ngotak-ngatik naskah atau hanya sekadar merapikan (proof, layout), biasanya saya mengambil sedikit waktu untuk berhenti sejenak, semacam “peregangan”. Dunia psikiater mungkin menyebutnya relaksasi atau “meditasi”. Di beberapa tulisan, mungkin saya lebih suka menyebutnya “berhenti sejenak”. Namun, sepertinya saya belum pernah berbagi resep ini. Setiap orang pasti memiliki cara berbeda-beda untuk relaksasi setelah

Berbagi Resep Relaksasi Read More »

Orang Menyebutnya Luka, Saya Menyebutnya Pelajaran

Sejak kejadian bunuh diri yang gagal itu, sahabatku satu ini menunjukkan sikap sayang secara agak berlebihan padaku. Jika kami berjumpa di masjid, ia menatapku lama dengan mulut komat-kamit. Pasti ia meminta kepada Ilahi Rabbi agar aku ditunjukkan jalan yang benar, dan agar sanak familinya tidak ada yang berbuat seperti yang kulakukan kemarin. Jika melihatku di

Orang Menyebutnya Luka, Saya Menyebutnya Pelajaran Read More »

Kebiasaan

Di era milenial seperti sekarang ini, teknologi telah menyatu dalam kehidupan manusia. Seolah-olah manusia sudah terlena dengan kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh teknologi yang semakin lama semakin mutakhir ini. Perkembangan teknologi tidak saja mengubah gaya hidup manusia dari generasi ke generasi, namun juga cara pandang dan cara berpikir. Perkembangan teknologi di satu sisi bisa

Kebiasaan Read More »

Membayangkan Apa yang Belum Terjadi

Salah satu kekonyolan kita adalah seringnya membayangkan hal-hal yang belum terjadi. Mungkin, memang fitrahnya manusia yang memiliki pikiran dan emosi, ya seperti itu. Persoalannya, efek membayangkan apa yang belum terjadi bisa berdampak pada dua hal berikut. Pertama, kecemasan. Hal ini terjadi jika kita berpikir dan berprasangka buruk serta kita tidak bisa mengendalikannya. Ada ketakutan-ketakutan semu.

Membayangkan Apa yang Belum Terjadi Read More »