Oleh: Muhammad Rasyid Ridho
Menuntut ilmu merupakan kegiatan yang mulia dan banyak memiliki keutamaan. Keutamaan yang amat besar bagi para pencarinya. Namun di samping banyaknya keutamaan menuntut ilmu, sebagian penuntut ilmu hanya sekedar menyerap apa yang telah didapat tanpa memerhatikan adab serta apa yang harus dilakukannya agar ilmu yang telah ia terima dapat bermanfaat dan membawa keberkahan.
Dalam khazanah keilmuan Islam khususnya pada ranah menuntut ilmu ada kitab yang disebut sebagai Ta’limul Muta’allim Thariq At-Ta’allum, kitab ini ditulis oleh ulama bermazhab Hanafi bernama Syekh Burhanul Islam Az-Zarnuji. Buku yang sudah tidak asing lagi di telinga para penuntut ilmu ini merupakan karya satu-satunya Syekh Az-Zarnuji. Karya yang dapat dikatakan sebagai bacaan wajib para penuntut ilmu karena di dalamnya memuat seluk beluk menuntut ilmu dari pangkal hingga ujungnya.
Jumlah tiga belas pasal yang ada di kitab ini dimulai dengan pasal tentang hakikat ilmu dan keutamaannya. Hal tersebut harus dimengerti agar penuntut ilmu tahu apa yang sebenarnya sedang mereka cari. Setelah memahami apa arti sesungguhnya dari ilmu, pasal selanjutnya menyajikan tentang urgensi niat. Syekh Az-Zarnuji menerangkan bagaimana niat yang seharusnya dipegang oleh penuntut ilmu, karena niat merupakan dasar dari setiap perbuatan.
Sedangkan pasal-pasal selanjutnya berisikan tentang adab-adab yang seyogyanya dilakukan oleh penuntut ilmu. Pada hakikatnya apa yang sedang dicari oleh para penuntut ilmu adalah sesuatu yang sakral. Yang mana sesuatu tersebut adalah warisan para nabi. Maka sudah selayaknya orang yang menyandang sebagai pencari warisan para nabi tersebut dapat memuliakan ilmu dan pengajarnya.
Pembahasannya yang tidak kaku dan berkutat dalam suasana ruangan kelas pendidikan menjadikannya punya nilai tersendiri. Sebagaimana khas ulama salaf, yang mana mereka tidak rumit dalam berteori namun makna dalam tiap kalimat sangatlah luas. Tidak hanya pada teori antara murid dengan guru, namun juga menyinggung tentang hal-hal yang dapat mendukung dalam menuntut ilmu. Sebagai contohnya di pasal ke-12 membahas tentang hal-hal yang menguatkan dan melemahkan hafalan.
Menghormati ilmu dan pengajarnya adalah suatu keharusan yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu. Darinya perjalanan dalam menuntut ilmu akan membawa keberkahan dan kebermanfaatan.
Dalam kitab ini terkandung banyak nilai-nilai adab yang patut dipegang teguh oleh penuntut ilmu. Penuntut ilmu tidak mendapat keberkahan yang sempurna jika ia tidak beradap dalam dalam menuntut ilmu. Karena hakikatnya tujuan pendidikan sebagaimana yang dikemukakan oleh Al-Attas adalah mencetak manusia yang beradab (Husaini, 2020).
Melalui penjelasan berbagai pasal yang berisikan matan-matan dalam menuntut ilmu, buku ini sangat direkomendasikan untuk menjadi dasar kegiatan belajar di setiap lembaga pendidikan, di jenjang apa pun. Sekalipun ditulis pada waktu yang terlampau begitu lama dengan zaman sekarang, namun tetap relevan untuk diterapkan tiap-tiap nilai yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi ada beberapa keterangan beliau yang mungkin berbeda dengan zaman sekarang, tentunya keterangan tersebut memang sesuai yang terjadi pada zaman beliau hidup. Wallahu A’lam
Referensi
Husaini, Adian. 2020. Pendidikan Islam: Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045. Depok: Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa Depok.