Sebagian besar atau bahkan hampir semua orang yang menjadi pasangan suami-istri ingin memiliki rumah tangga yang tak banyak masalah. Kalaupun menghadapi masalah, mereka ingin dapat menyelesaikannya dengan mudah dan happy ending, sehingga tak terjadi segala hal yang berujung pada runtuhnya keluarga yang tengah dibangun. Berharap kalau kuncupnya mekar sepanjang masa.
Padahal, nikah itu tak hanya menyatukan dua anak manusia yang berlainan jenis, tetapi juga mempertemukan dua keluarga yang berbeda kultur, adat, cara (pola) berkomunikasi, dan seterusnya. Sehingga, masalah itu pasti akan datang. Kuncupnya tak akan mekar terus menerus. Ada kalanya biduk rumah tanggah bergetar, goyah, terombang-ambing, entah karena gelombang kecil atau karena badai yang begitu besar.
Buku ini hadir menggambarkan realitas bagaimana nikah itu (sesungguhnya dan seharusnya) dijalankan. Selain memberi panduan dan nasihat, tips-tips dalam mengelola biduk rumah tangga juga akan turut menemani para pembaca. Melalui pengalaman sehari-hari menghadapi (peliknya masalah) pasangan suami-istri, penulis berhasil menghimpun panduan belajar, berpikir, sekaligus merenung untuk para pasangan yang akan atau tengah menjalankan biduk rumah tangganya.
Ulasan
Belum ada ulasan.