Inilah jalan yang kupilih. Di jalan inilah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam melintas. Jalan ini adalah jalan dakwah dan tarbiyah. Jalan yang menuntut kepedulian dan perjuangan. Jalan yang menghajatkan pengorbanan dan kesabaran. Jalan yang menghendaki hadirnya perhatian dan kasih sayang. Jalan yang mengarahkan pegiatnya untuk menghargai sesama dan menumbuhkannya dalam kebaikan. Itulah jalan senyap yang menjanjikan kemuliaan akhirat.
Demikianlah yang kita pahami dari amanah Ilahi yang termaktub dalam Al-Qur`an di penghujung surat Yusuf. Katakanlah hai Muhammad, “Inilah jalanku. Aku berdakwah menyeru manusia kepada Allah di atas bukti-bukti yang nyata, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Mahasuci Allah, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya.” (Q.s. Yusuf [12]: 108)
Dakwah kepada Allah memiliki beban yang sangat banyak dan bergabung dengannya berarti berani menanggung risiko beban yang banyak pula. Itulah sebabnya, sejak awal orang-orang lemah tidak bergabung dengannya. Mereka yang bergabung di dalamnya hanyalah orang-orang terpilih di setiap generasi. Orang-orang terpilih itu adalah mereka yang memilih dan condong kepada agama ini daripada ketenangan dan keselamatan serta kesenangan kehidupan duniawi. Jumlah mereka memang sedikit. Tetapi, Allah memberikan kemenangan kepada mereka atas kaumnya dengan al-haq (kebenaran), setelah jihad usaha yang bisa jadi panjang atau pendek. Pada saat itulah, orang-orang berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah.
Ulasan
Belum ada ulasan.